Dalam sejarah Islam, momen turunnya wahyu pertama adalah titik balik peradaban manusia. Surat pertama yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Surat Al-‘Alaq ayat 1-5, yang diawali dengan kata:
"Iqra' bismi rabbika alladzi khalaq"
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan." (QS. Al-‘Alaq: 1)
Pertanyaannya, mengapa perintah pertama dari Allah adalah 'bacalah'?
Padahal saat itu Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai seorang yang tidak bisa membaca dan menulis. Ketika Jibril memerintahkan "Iqra’", Nabi menjawab, "Saya tidak bisa membaca." Namun, wahyu ini tetap diturunkan dengan perintah membaca.
Makna yang lebih dalam dari “Iqra’”
Kata "Iqra’" bukan hanya perintah untuk membaca tulisan, tapi juga perintah untuk merenung, memahami, dan menggali ilmu dengan menyebut nama Tuhan. Artinya, Islam datang bukan sekadar untuk menyebarkan ajaran ibadah, tapi juga mengangkat manusia melalui ilmu pengetahuan dan kesadaran spiritual.
Bukan sekadar melihat, tapi memahami dengan hati dan iman
Allah tidak menyuruh Nabi membaca apa yang dilihat secara kasat mata, tapi membaca dengan kesadaran ilahiyah: menyadari penciptaan, memahami makna hidup, dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta.
Pesan Besar untuk Umat
Turunnya surat ini menunjukkan bahwa:
-
Islam adalah agama ilmu.
-
Keimanan dan ilmu berjalan seiring.
-
Membaca, belajar, dan berpikir adalah ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar.
Penutup
Ketika dunia gelap dengan kebodohan, perintah pertama Allah adalah "bacalah." Ini bukan sekadar pesan untuk Nabi Muhammad SAW, tapi untuk kita semua: agar tidak berhenti belajar, merenung, dan mencari kebenaran dengan petunjuk dari Sang Pencipta.
Komentar
Posting Komentar