Langsung ke konten utama

Postingan

Ngaji Bareng

Postingan terbaru

Rahasia Tasbih Alam Semesta: Bukti Ilmiah Semua

  Makhluk Bertasbih kepada Allah Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa seluruh makhluk, baik yang terlihat maupun tidak, senantiasa bertasbih kepada-Nya. “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44) Ayat ini menjadi pondasi keyakinan bahwa tidak ada makhluk yang diam, semuanya tunduk dan memuji Allah dengan cara masing-masing. Menariknya, penemuan ilmiah modern justru semakin menguatkan kebenaran ayat tersebut. 1. Getaran Atom dan Partikel Ilmuwan fisika menemukan bahwa setiap benda di alam semesta, bahkan sekecil atom sekalipun, selalu bergetar. Tidak ada materi yang benar-benar diam. Bagi seorang mukmin, getaran abadi ini bisa dimaknai sebagai bentuk tasbih. Sebab, gerakan konstan itu adalah tanda kepatuhan terhadap hukum A...

Rahasia Alam Semesta: Semua Makhluk Bertasbih kepada Allah"

  Semua Makhluk Bertasbih kepada Allah Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan seluruh makhluk di alam semesta ini dengan tujuan yang jelas: beribadah dan tunduk kepada-Nya. Tidak hanya manusia, tetapi juga hewan, tumbuhan, bahkan benda mati senantiasa bertasbih kepada Allah. Tasbih Seluruh Makhluk Allah SWT berfirman: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’: 44) Ayat ini menegaskan bahwa seluruh makhluk , baik yang terlihat maupun tidak, senantiasa bertasbih kepada Allah. Tasbih bukan hanya kalimat yang diucapkan, tetapi wujud ketaatan dan kepatuhan makhluk kepada Sang Pencipta. Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan bahwa batu di Mekah memberi salam kepada beliau sebelum beliau diutus menjadi Nabi (HR. Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa benda mati...

Hutang dalam Islam: Uang, Nilai Barang, dan Keadilan

Dalam kehidupan sehari-hari, hutang-piutang merupakan salah satu aktivitas sosial yang sulit dihindari. Seseorang bisa berhutang karena kebutuhan mendesak, sementara orang lain membantu dengan meminjamkan sebagian hartanya. Namun dalam Islam, masalah hutang tidak hanya sekadar soal angka, tetapi juga menyangkut nilai keadilan antara yang memberi hutang dan yang berhutang. Hutang Uang dan Perubahan Nilai Barang Contoh sederhana: Pada tahun 2010, harga seekor kambing sekitar Rp1.000.000 . Seseorang berhutang Rp1.000.000, lalu berjanji mengembalikannya di kemudian hari. Namun, pada tahun 2025, harga kambing melonjak menjadi Rp2.000.000 . Secara matematis, hutang Rp1.000.000 dibayar dengan Rp1.000.000. Namun, bila dihitung dari sisi nilai barang (kambing), maka yang berhutang sebenarnya mengembalikan dengan nilai yang lebih kecil dibandingkan saat ia menerima hutang dulu. Di sinilah muncul pertanyaan: Apakah cukup membayar Rp1.000.000 tanpa menimbang perubahan nilai barang? Apaka...

Kuburan Bukan Akhir, Tapi Awal: Rahasia Bekal Abadi dari Dunia”

  Kuburan Memanggil Setiap Hari: Bekal Utama Adalah Al-Qur’an dan Amal Shalih Setiap manusia yang hidup di dunia pasti akan menghadapi kematian. Rasulullah ﷺ pernah mengingatkan agar kita banyak mengingat kematian karena itu dapat melembutkan hati dan menjauhkan kita dari kelalaian. Kubur adalah rumah pertama dari perjalanan akhirat. Jika baik di kubur, maka baik pula perjalanan selanjutnya. Namun jika buruk di kubur, maka buruk pula seterusnya. Kubur Memanggil Setiap Hari Dalam riwayat disebutkan, "Kubur berkata: Aku adalah rumah keterasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah binatang buas, aku adalah rumah ulat." (HR. Tirmidzi). Inilah peringatan agar manusia jangan terlena. Tidak ada yang masuk kubur beramai-ramai, semuanya akan masuk sendirian dengan amal yang dibawanya. Teman Sejati di Alam Kubur Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila seseorang meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, at...

Bagaimana Tokoh Islam Menginisiasi Kemerdekaan Indonesia

  " Islam Mengisi Kemerdekaan Detik-detik menjelang kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah momen yang tak terlupakan. Malam itu, para pemuda seperti Sukarni, Wikana, dan kawan-kawan, mengambil langkah berani menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya jelas: mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak ditunda dan tidak menunggu pemberian dari penjajah. Hari itu, bertepatan dengan Jumat, 9 Ramadhan 1364 H , bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Momentum ini seolah menjadi pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan tidak lepas dari rahmat dan pertolongan Allah SWT , sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas…” Peran Tokoh Islam dalam Memerdekakan Indonesia Tokoh-tokoh besar Islam, seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, H. Agus Salim, Buya Hamka, dan KH. Wahid Hasyim, turut menginisiasi dan mengawal kemerde...

Nasib Tak Akan Berubah Jika Kita Diam: Pesan Kuat dari Al-Qur'an"

  "Tuhan Tak Akan Mengubah Nasibmu, Kecuali Kamu Mau Bergerak! Dalam kehidupan, banyak orang mengeluh tentang nasib. Mereka merasa terjebak dalam kemiskinan, keterbelakangan, atau keterpurukan hidup tanpa mengetahui bagaimana jalan keluarnya. Namun, Islam sebagai agama yang penuh tuntunan dan hikmah memberikan petunjuk yang jelas tentang konsep perubahan dan tanggung jawab pribadi. Salah satu ayat yang sangat terkenal dan sering dikutip adalah: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11) Makna Ayat Secara Mendalam Ayat ini mengandung pesan yang sangat kuat bahwa perubahan tidak datang dari luar, tetapi harus dimulai dari dalam diri setiap individu. Tuhan memberikan kebebasan dan kehendak kepada manusia untuk berusaha, berjuang, dan menentukan arah hidupnya. Allah memang Maha Kuasa atas segalanya, tetapi Dia juga memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk berik...