Kuburan Memanggil Setiap Hari: Bekal Utama Adalah Al-Qur’an dan Amal Shalih
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti akan menghadapi kematian. Rasulullah ﷺ pernah mengingatkan agar kita banyak mengingat kematian karena itu dapat melembutkan hati dan menjauhkan kita dari kelalaian. Kubur adalah rumah pertama dari perjalanan akhirat. Jika baik di kubur, maka baik pula perjalanan selanjutnya. Namun jika buruk di kubur, maka buruk pula seterusnya.
Kubur Memanggil Setiap Hari
Dalam riwayat disebutkan, "Kubur berkata: Aku adalah rumah keterasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah binatang buas, aku adalah rumah ulat." (HR. Tirmidzi).
Inilah peringatan agar manusia jangan terlena. Tidak ada yang masuk kubur beramai-ramai, semuanya akan masuk sendirian dengan amal yang dibawanya.
Teman Sejati di Alam Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila seseorang meninggal dunia, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).
Dari hadits ini jelas, amal shalih adalah teman sejati yang akan menemani kita di alam kubur. Tidak ada harta, pangkat, ataupun jabatan yang ikut bersama kita.
Membaca Al-Qur’an Sebagai Peneman
Al-Qur’an adalah cahaya bagi manusia, tidak hanya di dunia, tapi juga di alam barzakh. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya." (HR. Muslim).
Di antara surat yang dianjurkan untuk dibaca adalah Surat Al-Mulk (Tabarakalladzi). Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya ada surat dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat, ia memberi syafaat bagi seseorang hingga diampuni dosanya, yaitu surat Tabarakalladzi biyadihil mulk." (HR. Tirmidzi, Abu Dawud).
Maka perbanyaklah membaca Al-Qur’an, bahkan jika mampu, jadikan khataman Al-Qur’an sebagai kebiasaan. Dengan begitu, Al-Qur’an akan menjadi sahabat setia yang menemani di kesendirian kubur.
Bekal Amal Shalih
Selain Al-Qur’an, amal shalih adalah tempat tidur kita di alam kubur. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila seorang mukmin diletakkan di kuburnya, maka shalatnya berada di sisi kepalanya, puasanya di sisi kanannya, zakatnya di sisinya, dan amal shalih lainnya seperti sedekah, silaturahmi, dan kebaikan berada di sisi kakinya." (HR. Thabrani).
Inilah bekal yang nyata: amal-amal yang kita kerjakan di dunia akan berubah menjadi pelindung dari siksa kubur.
Persiapan Menghadapi Munkar dan Nakir
Setiap orang yang meninggal akan didatangi malaikat Munkar dan Nakir untuk ditanya tentang Rabb-nya, agamanya, dan nabinya. Hanya orang beriman yang akan dimudahkan menjawab. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang mukmin akan berkata: Rabbku adalah Allah, agamaku Islam, dan Nabiku Muhammad ﷺ." (HR. Abu Dawud).
Agar lidah kita dimudahkan, biasakanlah memperbanyak zikir, terutama Bismillah ketika memulai segala sesuatu dan Lā ilāha illallāh sebagai kalimat tauhid yang menjadi kunci surga.
Penutup
Kematian adalah pasti, dan kubur bukan akhir, melainkan pintu menuju akhirat. Maka perbanyaklah membaca Al-Qur’an, menghidupkan zikir, dan memperbanyak amal shalih. Itulah teman sejati dan tempat istirahat yang akan kita bawa dari dunia.
Allah ﷻ berfirman:
"Barangsiapa yang beramal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sungguh Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sungguh Kami akan beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97).
Komentar
Posting Komentar