Langsung ke konten utama

Iblis Menangis Menjelang Idul Fitri


Menjelang Idul Fitri, suasana hati kaum Muslimin dipenuhi harapan dan kebahagiaan. Setelah sebulan penuh berpuasa, menahan hawa nafsu, serta memperbanyak amal ibadah, ampunan Allah SWT terbuka lebar. Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, dan di penghujungnya, banyak dosa yang dihapuskan.

Namun, di balik kemeriahan dan kemenangan ini, ada sosok yang tidak senang: Iblis.

Dikisahkan bahwa Iblis menangis ketika melihat dosa-dosa umat Nabi Muhammad SAW dihapus menjelang Idul Fitri. Tangisannya bukan karena penyesalan, tapi karena kegagalan besar. Usahanya menggoda manusia selama sebelas bulan hancur lebur hanya dalam satu bulan penuh ampunan.

Merasa terpojok, Iblis pun memanggil bala tentaranya. Ia memberi perintah kepada anak buahnya:

"Jangan biarkan umat Muhammad bersujud dengan hati bersih! Jangan biarkan mereka menangis karena rindu kepada Allah! Kacaukan malam takbiran mereka dengan hiburan dunia, hiasi hari raya mereka dengan kesombongan, gengsi, dan kesia-siaan!"

Anak buah Iblis pun turun ke bumi, membisikkan godaan di setiap sisi:

  • Membuat manusia lupa bersyukur, justru tenggelam dalam euforia belanja dan gengsi baju baru.

  • Menyibukkan umat dengan hiburan sampai lupa takbir dan sholat.

  • Menyulut pertengkaran saat berkumpul dengan keluarga.

  • Menanamkan rasa iri, sombong, dan dengki dalam perayaan yang seharusnya penuh maaf.

Idul Fitri seharusnya jadi momen kembali fitrah, bukan kembali ke maksiat.

Maka wahai saudaraku, jangan beri celah bagi godaan Iblis dan bala tentaranya. Perkuat dzikir, jaga niat, dan nikmatilah hari kemenangan ini dengan penuh rasa syukur. Jadikan malam takbiran sebagai malam penuh doa dan harapan. Sambut Idul Fitri bukan hanya dengan pakaian baru, tapi juga hati yang baru.

Karena Iblis menangis bukan tanpa alasan. Ia tahu, umat Rasulullah yang kembali kepada Allah, adalah kekuatan yang tak bisa dia kalahkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perilaku Anak Anak Di Masjid Firdaus Madiun

Perilaku anak-anak di masjid saat sholat sering kali bervariasi tergantung pada usia, pemahaman, dan tingkat kedewasaan mereka. Ada beberapa tipe perilaku yang sering terlihat, seperti: 1. Bermain atau Berlari     Anak-anak kecil sering kali terlihat berlarian atau bermain di area masjid. Mereka belum sepenuhnya mengerti pentingnya menjaga ketenangan, sehingga lebih sering mengikuti naluri bermain mereka. Biasanya, ini terjadi pada anak usia balita hingga sekolah dasar awal. 2. Mengikuti Gerakan Sholat    Beberapa anak mencoba mengikuti gerakan sholat orang dewasa, terutama jika mereka sudah diajarkan oleh orang tua atau di sekolah. Meski gerakannya belum sempurna, mereka mencoba untuk ikut serta, yang sebenarnya bisa menjadi langkah awal yang baik dalam belajar sholat. 3. Mengganggu Teman atau Jamaah Lain    Anak-anak yang datang ke masjid bersama teman-temannya kadang bermain bersama, terkadang bahkan saling mengganggu saat sholat. Tentu, ini bisa me...

Mukjizat Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad SAW merupakan bukti nyata kenabian beliau sekaligus tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Mukjizat ini diberikan untuk mendukung perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam kepada umat manusia. Berikut beberapa mukjizat utama yang menjadi bukti tersebut: 1. Mukjizat Al-Qur'an Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini memiliki keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kebenaran ilmiah yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun, baik pada masa lalu maupun masa kini. Al-Qur'an tetap relevan sebagai petunjuk hidup hingga akhir zaman. 2. Isra' dan Mi'raj Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra'), lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi'raj) untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa ini membuktikan kekuasaan Allah sekaligus mempertegas pentingnya salat lima waktu. 3. Membelah Bulan Nabi Muhammad SAW diberikan mukjizat m...

Nabi Muhammad Iri Nabi Sulaiman

Kajian Ahad Pagi  Di Masjid Firdaus Madiun  Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan rasa takjub terhadap nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman AS, yang mampu bepergian ke mana saja dengan angin sebagai kendaraannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bahkan berkeinginan untuk mendapatkan kemudahan seperti itu. Namun, Allah menegaskan bahwa keistimewaan masing-masing nabi sudah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Meski Nabi Sulaiman diberi kelebihan menguasai angin, Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang lebih besar, yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam dan penutup para nabi.  Tidak ada riwayat yang sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merasa iri terhadap nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS atau bahwa beliau meminta sesuatu yang serupa. Namun, dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW memang mengungkapkan rasa takjub dan kekaguman terhadap mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelumnya, termasuk kelebihan Nabi Sulaiman yang dapat me...