Masjid Kanwil Depag Jatim
Pada suatu malam yang sunyi di kota Madinah, seorang ibu penjual susu sedang berbincang dengan putrinya. Sehari penuh mereka telah menjajakan susu ke para pelanggan, dan kini saatnya mempersiapkan susu untuk dijual esok pagi.
Sang ibu berkata,
“Nak, karena susu kita tinggal sedikit, coba kau campur saja dengan air agar terlihat banyak. Kita bisa untung lebih.”
Namun sang anak perempuan menggeleng perlahan, menolak dengan halus namun tegas,
“Tapi Bu, nanti kalau Amirul Mukminin Umar bin Khattab tahu, kita bisa celaka.”
Ibunya menjawab,
“Umar tidak akan tahu, Nak. Dia tidak ada di sini, tidak mendengar, tidak melihat.”
Anak itu lalu menatap ibunya dan berkata dengan penuh keimanan,
“Memang Umar tidak tahu, Bu. Tapi Allah SWT selalu melihat dan mengetahui apa yang kita lakukan, walaupun tak seorang pun manusia tahu.”
Perkataan sang anak sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:
“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hadid: 4)
Jawaban itu menggugah hati sang ibu. Ia terdiam, menyadari bahwa anaknya lebih memahami makna kejujuran dan takut kepada Allah daripada dirinya sendiri.
Tak lama kemudian, kisah ini sampai ke telinga Khalifah Umar bin Khattab. Ia sangat terkesan dengan kejujuran dan ketakwaan gadis itu. Maka beliau mengutus seseorang untuk mencari tahu siapa gadis tersebut. Setelah bertemu dan memastikan kebenaran ceritanya, Umar pun menikahkan gadis itu dengan putranya.
Gadis penjual susu yang jujur itu akhirnya menjadi bagian dari keluarga khalifah. Dari pernikahan itu, keturunan mereka pun menjadi tokoh-tokoh besar Islam yang disegani.
Hikmah dari Kisah Ini:
Kejujuran dan ketakwaan kepada Allah SWT adalah nilai yang akan selalu dijaga dan dihargai, bahkan oleh pemimpin tertinggi umat. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang yang senantiasa berkata jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun manusia tidak tahu, Allah Maha Mengetahui setiap perbuatan kita. Maka dari itu, marilah kita menanamkan kejujuran dalam diri dan keluarga kita, karena keberkahan akan datang kepada orang-orang yang jujur dan takut kepada Allah.
Komentar
Posting Komentar