Rintihan dari Alam Kubur: Kisah Rasulullah ﷺ Menancapkan Tangkai Kurma
Salah satu kisah yang menggetarkan hati dalam perjalanan dakwah Rasulullah Muhammad ﷺ adalah saat beliau mendengar rintihan dari dalam kubur. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting tentang dahsyatnya siksa kubur dan kasih sayang beliau terhadap umat manusia.
Peristiwa Rintihan Kubur
Dalam sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, diceritakan:
"Nabi Muhammad ﷺ melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda, 'Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Dan keduanya tidak disiksa karena perkara yang besar (menurut mereka). Yang satu disiksa karena tidak menjaga dirinya dari air kencing, dan yang lainnya disiksa karena suka mengadu domba.' Kemudian Nabi mengambil sebatang pelepah kurma basah, lalu membelahnya menjadi dua dan menancapkannya pada masing-masing kubur. Beliau bersabda, 'Semoga siksa keduanya diringankan selama pelepah ini belum kering.'"
(HR. Bukhari no. 216 dan Muslim no. 292)
Peristiwa ini memperlihatkan bagaimana Rasulullah ﷺ tidak hanya membawa peringatan tentang kehidupan akhirat, tetapi juga menunjukkan kasih sayangnya bahkan terhadap orang-orang yang sudah wafat.
Makna dan Pelajaran dari Kisah Ini
1. Dahsyatnya Siksa Kubur
Hadis ini menunjukkan bahwa siksa kubur adalah nyata dan dapat terjadi karena dosa yang sering diremehkan manusia, seperti:
-
Tidak menjaga kebersihan dari najis (terutama air kencing)
-
Mengadu domba (namimah) yang menyebabkan permusuhan di antara manusia
Dosa kecil dalam pandangan manusia bisa berakibat sangat besar di sisi Allah.
2. Kasih Sayang Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ, walaupun bukan keluarga penghuni kubur tersebut, tetap berusaha meringankan siksa mereka. Ini menunjukkan betapa besarnya rahmat beliau terhadap seluruh umat manusia, hidup ataupun yang sudah meninggal.
3. Hikmah Penancapan Tangkai Kurma
Para ulama menjelaskan bahwa pelepah kurma yang masih basah bertasbih kepada Allah. Dengan ditancapkan di atas kubur, diharapkan bacaan tasbih makhluk tersebut bisa menjadi sebab berkurangnya siksa bagi si mayit.
Namun, ini adalah kekhususan bagi Nabi ﷺ. Kita tidak diperintahkan untuk meniru secara langsung menancapkan pelepah kurma di kubur, kecuali dengan mengikuti sunnah yang sesuai tuntunan syariat.
Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mayit?
Daripada menancapkan pelepah, Islam mengajarkan beberapa amal yang pahalanya bisa dikirimkan untuk orang yang sudah wafat, seperti:
-
Mendoakan ampunan
-
Membacakan Al-Qur'an (pendapat sebagian ulama)
-
Membayar utang-utang si mayit
-
Bersedekah atas nama mayit
Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya."
(HR. Muslim no. 1631)
Kisah rintihan dari alam kubur yang didengar oleh Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk lebih berhati-hati menjaga diri dari dosa-dosa yang sering dianggap remeh. Ia juga menanamkan kesadaran bahwa kasih sayang dan perhatian kepada sesama tidak berhenti saat seseorang meninggal dunia.
Semoga Allah menjauhkan kita dari siksa kubur dan memudahkan kita menjadi hamba-hamba-Nya yang bersih dan selamat dunia akhirat. Aamiin.
✨
Semoga kelak kita diselamatkan dari siksa kubur pak Haji
BalasHapus