Langsung ke konten utama

Bersalaman dalam Islam

 


Dalam Al-Qur'an, makna bersalaman tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi konsepnya dapat dikaitkan dengan ajaran tentang salam, persaudaraan, dan interaksi sosial yang baik. Bersalaman dalam Islam sering dikaitkan dengan menyebarkan salam, sebagai bentuk doa dan penghormatan antara sesama Muslim.

Makna Bersalaman dalam Islam

  1. Simbol Perdamaian dan Kasih Sayang

    • Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
      "Jika dua orang Muslim bertemu dan berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka akan diampuni sebelum mereka berpisah." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
    • Ini menunjukkan bahwa bersalaman adalah tanda kasih sayang dan pengampunan dosa.
  2. Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

    • Bersalaman memperkuat hubungan persaudaraan dan menghilangkan permusuhan.
  3. Adab dalam Menyampaikan Salam

    • Allah berfirman dalam QS. An-Nisa' (4:86):
      "Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau (minimal) yang serupa dengannya."

Siapa yang Diperbolehkan Bersalaman?

Dalam Islam, aturan bersalaman diatur sesuai dengan norma kesopanan dan batasan pergaulan antara lawan jenis:

  1. Diperbolehkan Bersalaman

    • Sesama jenis (laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan).
    • Mahram, yaitu orang yang haram dinikahi, seperti ibu-anak, ayah-anak, saudara kandung, paman-bibi, kakek-nenek.
  2. Tidak Diperbolehkan Bersalaman

    • Lawan jenis yang bukan mahram, kecuali dalam kondisi darurat atau ada kebutuhan mendesak (misalnya dalam pengobatan).
    • Rasulullah ﷺ bersabda:
      "Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan wanita." (HR. An-Nasa'i, Ibnu Majah)

Kesimpulan

Bersalaman dalam Islam adalah simbol kasih sayang, ukhuwah, dan pengampunan dosa. Namun, bersalaman antara lawan jenis yang bukan mahram sebaiknya dihindari untuk menjaga kesucian hubungan sesuai dengan syariat Islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perilaku Anak Anak Di Masjid Firdaus Madiun

Perilaku anak-anak di masjid saat sholat sering kali bervariasi tergantung pada usia, pemahaman, dan tingkat kedewasaan mereka. Ada beberapa tipe perilaku yang sering terlihat, seperti: 1. Bermain atau Berlari     Anak-anak kecil sering kali terlihat berlarian atau bermain di area masjid. Mereka belum sepenuhnya mengerti pentingnya menjaga ketenangan, sehingga lebih sering mengikuti naluri bermain mereka. Biasanya, ini terjadi pada anak usia balita hingga sekolah dasar awal. 2. Mengikuti Gerakan Sholat    Beberapa anak mencoba mengikuti gerakan sholat orang dewasa, terutama jika mereka sudah diajarkan oleh orang tua atau di sekolah. Meski gerakannya belum sempurna, mereka mencoba untuk ikut serta, yang sebenarnya bisa menjadi langkah awal yang baik dalam belajar sholat. 3. Mengganggu Teman atau Jamaah Lain    Anak-anak yang datang ke masjid bersama teman-temannya kadang bermain bersama, terkadang bahkan saling mengganggu saat sholat. Tentu, ini bisa me...

Mukjizat Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad SAW merupakan bukti nyata kenabian beliau sekaligus tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Mukjizat ini diberikan untuk mendukung perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam kepada umat manusia. Berikut beberapa mukjizat utama yang menjadi bukti tersebut: 1. Mukjizat Al-Qur'an Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini memiliki keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kebenaran ilmiah yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun, baik pada masa lalu maupun masa kini. Al-Qur'an tetap relevan sebagai petunjuk hidup hingga akhir zaman. 2. Isra' dan Mi'raj Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra'), lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi'raj) untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa ini membuktikan kekuasaan Allah sekaligus mempertegas pentingnya salat lima waktu. 3. Membelah Bulan Nabi Muhammad SAW diberikan mukjizat m...

Nabi Muhammad Iri Nabi Sulaiman

Kajian Ahad Pagi  Di Masjid Firdaus Madiun  Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan rasa takjub terhadap nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman AS, yang mampu bepergian ke mana saja dengan angin sebagai kendaraannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bahkan berkeinginan untuk mendapatkan kemudahan seperti itu. Namun, Allah menegaskan bahwa keistimewaan masing-masing nabi sudah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Meski Nabi Sulaiman diberi kelebihan menguasai angin, Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang lebih besar, yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam dan penutup para nabi.  Tidak ada riwayat yang sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merasa iri terhadap nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS atau bahwa beliau meminta sesuatu yang serupa. Namun, dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW memang mengungkapkan rasa takjub dan kekaguman terhadap mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelumnya, termasuk kelebihan Nabi Sulaiman yang dapat me...