“Empat Wajah Anak dalam Al-Qur’an: Perhiasan, Ujian, Musuh, dan Penyejuk Hati”
Di dalam Al-Qur’an, anak-anak digambarkan dalam beberapa kategori, baik dari sisi kedudukan maupun sikap orang tua terhadap mereka. Para ulama menafsirkan bahwa ada 4 kategori anak yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu:
-
Anak sebagai Perhiasan Hidup (Ziinah al-Hayaat ad-Dunya)
📖 “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia...” (QS. Al-Kahfi: 46).
➝ Anak dipandang sebagai anugerah yang memperindah hidup orang tuanya. -
Anak sebagai Ujian (Fitnah)
📖 “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At-Taghabun: 15).
➝ Anak bisa menjadi ujian: apakah orang tua tetap taat kepada Allah atau lalai karena sibuk mengurus anak. -
Anak sebagai Musuh
📖 “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka...” (QS. At-Taghabun: 14).
➝ Jika anak membuat orang tuanya lalai dari ketaatan, maka anak bisa menjadi penghalang jalan ke surga. -
Anak sebagai Penyejuk Hati (Qurrata A’yun)
📖 “Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk mata (kami)...” (QS. Al-Furqan: 74).
➝ Anak yang shalih/shalihah menjadi doa, kebanggaan, dan sumber kebahagiaan dunia akhirat.
Jadi, Al-Qur’an menggambarkan anak bisa menjadi:
👉 Perhiasan, Ujian, Musuh, dan Penyejuk hati.

0 Comments