Hikmah dibalik kesendirian Allah tak akan pernah menjauh
Imam Syafi'i, salah satu imam besar dalam Islam, pernah berkata:
"Apabila seseorang mengalami kesulitan, lalu teman-temannya menjauh darinya, maka itu adalah tantangan untuk menjadi pribadi yang mandiri."
Ungkapan ini tidak hanya sarat makna, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana menyikapi kesendirian dalam ujian hidup. Ketika seseorang mengalami kesulitan — entah dalam hal ekonomi, sosial, maupun spiritual — dan orang-orang di sekitarnya mulai menjauh, maka itulah momen penting untuk belajar bertumpu kepada diri sendiri dan lebih dekat dengan Allah SWT.
Kesendirian sebagai Jalan Mandiri
Dalam hidup, tak selamanya manusia ditemani. Kadang justru dalam momen tersulit, kita merasa benar-benar sendirian. Namun, inilah cara Allah mengajarkan kita untuk bergantung hanya kepada-Nya. Kemandirian bukan berarti menjauh dari manusia, tapi belajar berdiri tegak tanpa menggantungkan harapan pada mereka.
Panduan dari Al-Qur'an dan Hadits
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Hasbunallahu wa ni‘mal wakiil."
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”
(QS. Ali Imran: 173)
Ayat ini mengajarkan bahwa dalam segala kondisi, Allah-lah tempat bergantung yang sejati. Ketika manusia menjauh, Allah justru semakin dekat dengan hamba-Nya yang bersabar dan bergantung kepada-Nya.
Rasulullah SAW juga bersabda:
"Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah."
(HR. Tirmidzi)
Hadits ini menegaskan prinsip utama dalam Islam: tawakkul dan isti’anah (meminta pertolongan) hanya kepada Allah. Ini adalah kunci kemandirian spiritual dan emosional.
Menjadi Pribadi yang Tangguh
Ketika ujian datang dan teman-teman menjauh, jangan larut dalam kesedihan. Jadikan itu sebagai motivasi untuk:
- Lebih mendekat kepada Allah
- Memperkuat doa dan ibadah
- Melatih keterampilan hidup dan kepercayaan diri
- Menata kembali orientasi hidup agar lebih bermakna
Kemandirian bukan berarti menyendiri, tetapi mampu bertahan dan berkembang meski sendirian.
Penutup: Ujian adalah Tanda Cinta
Imam Syafi'i tidak hanya memberikan ilmu fiqih, tetapi juga nasihat-nasihat kehidupan yang membangun jiwa. Ketika beliau berkata bahwa kesulitan dan kesendirian adalah tantangan untuk menjadi mandiri, sesungguhnya beliau mengingatkan kita bahwa:
"Ujian itu bukan hukuman, melainkan cara Allah menjadikan kita lebih kuat dan bergantung hanya kepada-Nya."
Semoga kita menjadi pribadi yang sabar, kuat, dan mandiri dalam menghadapi setiap ujian hidup.
Komentar
Posting Komentar