Langsung ke konten utama

Jangan Jadikan Rumahmu seperti Kuburan

Rumah Masa Depan 

Rumah seharusnya menjadi tempat yang penuh berkah, cahaya, dan kehidupan. Tapi bagaimana jika rumah itu sunyi dari ibadah, khususnya salat sunnah? Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

"Janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah."
(HR. Muslim)

Dalam hadis lain, beliau ﷺ juga bersabda:

"Kerjakanlah sebagian shalat kalian di rumah, dan janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Shalat Fardhu: Keutamaan di Masjid

Salat fardhu lima waktu sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid, terutama bagi laki-laki. Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga pusat kehidupan spiritual dan sosial umat Islam. Keutamaan salat berjamaah sangat besar:

"Shalat berjamaah lebih utama daripada salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah ﷺ bahkan mengancam akan membakar rumah orang yang meninggalkan salat berjamaah di masjid tanpa uzur yang sah (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran di masjid dalam melaksanakan salat fardhu.

Shalat Sunnah: Hidupkan Rumah dengan Ibadah

Berbeda dengan salat fardhu, salat sunnah sangat dianjurkan untuk dilakukan di rumah. Mengapa? Karena ini adalah cara untuk menghidupkan rumah dengan ibadah, menjadikannya tempat yang diberkahi, dijauhkan dari setan, dan dipenuhi rahmat.

Salat sunnah rawatib (sebelum dan sesudah salat fardhu), salat dhuha, salat tahajud, witir, dan lainnya adalah contoh salat yang bisa dilakukan di rumah. Ini menjadi bentuk ibadah pribadi yang tidak hanya memperkuat hubungan dengan Allah, tapi juga menebar cahaya iman di dalam rumah.

Menyeimbangkan Ibadah: Masjid dan Rumah

Islam adalah agama yang seimbang. Ia tidak mengajarkan agar seluruh ibadah hanya di tempat ibadah formal (seperti masjid), tapi juga menghidupkan lingkungan rumah agar menjadi tempat ibadah.

Bayangkan jika rumah hanya menjadi tempat tidur, makan, dan aktivitas duniawi lainnya, tanpa ada salat sunnah, tanpa bacaan Al-Qur’an, tanpa dzikir — maka pantaslah ia disebut seperti kuburan, sunyi dari kehidupan ruhani.

Kesimpulan

Jangan jadikan rumahmu seperti kuburan — sunyi dari salat, hampa dari cahaya keimanan. Tunaikanlah salat fardhu di masjid untuk meraih keutamaan berjamaah, dan hidupkanlah rumahmu dengan salat-salat sunnah agar ia dipenuhi berkah dan dijauhkan dari setan.

Mulailah dari hari ini: berangkatlah ke masjid untuk salat fardhu, dan saat kembali ke rumah, hadiahkan rumahmu cahaya dengan salat sunnah. Dengan begitu, rumahmu bukan hanya tempat tinggal, tapi juga tempat turunnya rahmat Allah.

.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perilaku Anak Anak Di Masjid Firdaus Madiun

Perilaku anak-anak di masjid saat sholat sering kali bervariasi tergantung pada usia, pemahaman, dan tingkat kedewasaan mereka. Ada beberapa tipe perilaku yang sering terlihat, seperti: 1. Bermain atau Berlari     Anak-anak kecil sering kali terlihat berlarian atau bermain di area masjid. Mereka belum sepenuhnya mengerti pentingnya menjaga ketenangan, sehingga lebih sering mengikuti naluri bermain mereka. Biasanya, ini terjadi pada anak usia balita hingga sekolah dasar awal. 2. Mengikuti Gerakan Sholat    Beberapa anak mencoba mengikuti gerakan sholat orang dewasa, terutama jika mereka sudah diajarkan oleh orang tua atau di sekolah. Meski gerakannya belum sempurna, mereka mencoba untuk ikut serta, yang sebenarnya bisa menjadi langkah awal yang baik dalam belajar sholat. 3. Mengganggu Teman atau Jamaah Lain    Anak-anak yang datang ke masjid bersama teman-temannya kadang bermain bersama, terkadang bahkan saling mengganggu saat sholat. Tentu, ini bisa me...

Nabi Muhammad Iri Nabi Sulaiman

Kajian Ahad Pagi  Di Masjid Firdaus Madiun  Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan rasa takjub terhadap nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman AS, yang mampu bepergian ke mana saja dengan angin sebagai kendaraannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bahkan berkeinginan untuk mendapatkan kemudahan seperti itu. Namun, Allah menegaskan bahwa keistimewaan masing-masing nabi sudah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Meski Nabi Sulaiman diberi kelebihan menguasai angin, Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang lebih besar, yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam dan penutup para nabi.  Tidak ada riwayat yang sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merasa iri terhadap nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS atau bahwa beliau meminta sesuatu yang serupa. Namun, dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW memang mengungkapkan rasa takjub dan kekaguman terhadap mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelumnya, termasuk kelebihan Nabi Sulaiman yang dapat me...

Mukjizat Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad SAW merupakan bukti nyata kenabian beliau sekaligus tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Mukjizat ini diberikan untuk mendukung perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam kepada umat manusia. Berikut beberapa mukjizat utama yang menjadi bukti tersebut: 1. Mukjizat Al-Qur'an Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini memiliki keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kebenaran ilmiah yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun, baik pada masa lalu maupun masa kini. Al-Qur'an tetap relevan sebagai petunjuk hidup hingga akhir zaman. 2. Isra' dan Mi'raj Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra'), lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi'raj) untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa ini membuktikan kekuasaan Allah sekaligus mempertegas pentingnya salat lima waktu. 3. Membelah Bulan Nabi Muhammad SAW diberikan mukjizat m...