Manfaat 10 Muharram Sesuai dengan Hadits dan Al-Qur'an
Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di antara hari-hari dalam bulan ini, tanggal 10 Muharram atau dikenal dengan Hari Asyura memiliki keutamaan yang besar. Banyak peristiwa penting yang terjadi pada hari tersebut dan Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus terhadapnya.
1. Puasa 10 Muharram Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu."
(HR. Muslim no. 1162)
Ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah SWT yang memberikan ampunan dosa setahun yang telah berlalu bagi orang yang berpuasa di hari tersebut.
2. Disunnahkan untuk Memperbanyak Amal Saleh
Bulan Muharram, termasuk 10 Muharram, adalah bulan mulia yang disebut sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram."
(QS. At-Taubah: 36)
Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh seperti puasa, sedekah, dan membantu sesama, karena pahala dilipatgandakan dan dosa lebih berat di bulan-bulan haram.
3. Hari Diselamatkannya Nabi Musa AS dan Bani Israil
Dalam hadits shahih riwayat Bukhari, Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk rasa syukur atas diselamatkannya Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun.
"Hari ini adalah hari besar di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya, dan menenggelamkan Firaun beserta kaumnya."
(HR. Bukhari no. 3397)
Rasulullah SAW kemudian menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari itu sebagai bentuk syukur atas nikmat Allah yang besar.
4. Dianjurkan Menyelisihi Puasa Kaum Yahudi
Rasulullah SAW mengetahui bahwa kaum Yahudi juga berpuasa pada 10 Muharram. Beliau kemudian bersabda:
"Jika aku masih hidup tahun depan, aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Tasua) selain pada hari kesepuluh (Asyura)."
(HR. Muslim no. 1134)
Ini menjadi dasar disunnahkannya puasa Tasua (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram) untuk membedakan diri dari ibadah kaum Yahudi.
5. Mempererat Kepedulian Sosial
Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa barang siapa yang melapangkan keluarganya pada hari Asyura, Allah akan melapangkannya sepanjang tahun.
"Barang siapa melapangkan (memberi kebahagiaan) keluarganya pada hari Asyura, Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun."
(HR. Al-Baihaqi)
Walaupun hadits ini diperselisihkan derajatnya, banyak ulama tetap menganjurkan untuk memperbanyak sedekah dan kebajikan pada hari tersebut.
Hari 10 Muharram atau Hari Asyura adalah momentum yang penuh dengan keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT. Melalui puasa, memperbanyak amal, berbagi kepada sesama, serta mengenang perjuangan para Nabi, kita dapat memetik manfaat besar dari hari yang agung ini.
Semoga Allah memberikan kita taufik untuk menghidupkan amalan-amalan pada bulan Muharram, khususnya pada tanggal 10, dan semoga dosa-dosa kita diampuni. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar