Tidak ada riwayat yang sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merasa iri terhadap nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS atau bahwa beliau meminta sesuatu yang serupa. Namun, dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW memang mengungkapkan rasa takjub dan kekaguman terhadap mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelumnya, termasuk kelebihan Nabi Sulaiman yang dapat menguasai angin.
Jika dikaitkan dengan prinsip keislaman, Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur'an bahwa setiap nabi diberi keistimewaan dan mukjizat tertentu sesuai dengan hikmah dan tugas yang diberikan kepada mereka. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah (2:253) menyebutkan:
"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain..."
Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW berbeda dengan nabi lainnya. Rasulullah tidak hanya diberi mukjizat fisik (seperti membelah bulan), tetapi juga mukjizat yang terus abadi, yaitu Al-Qur'an, yang menjadi petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman. Selain itu, Allah menjadikan beliau sebagai rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam) dan sebagai nabi terakhir, yang merupakan keistimewaan tertinggi.
Ini menunjukkan bahwa hikmah Allah SWT dalam memberikan keistimewaan kepada setiap nabi adalah sesuai dengan tugas dan misi mereka. Meskipun mukjizat Nabi Sulaiman terlihat luar biasa, keutamaan Rasulullah Muhammad SAW sebagai penghulu para nabi tidak ada yang menandinginya.
Komentar
Posting Komentar