Langsung ke konten utama

Perilaku Anak Anak Di Masjid Firdaus Madiun



Perilaku anak-anak di masjid saat sholat sering kali bervariasi tergantung pada usia, pemahaman, dan tingkat kedewasaan mereka. Ada beberapa tipe perilaku yang sering terlihat, seperti:

1. Bermain atau Berlari 
   Anak-anak kecil sering kali terlihat berlarian atau bermain di area masjid. Mereka belum sepenuhnya mengerti pentingnya menjaga ketenangan, sehingga lebih sering mengikuti naluri bermain mereka. Biasanya, ini terjadi pada anak usia balita hingga sekolah dasar awal.

2. Mengikuti Gerakan Sholat
   Beberapa anak mencoba mengikuti gerakan sholat orang dewasa, terutama jika mereka sudah diajarkan oleh orang tua atau di sekolah. Meski gerakannya belum sempurna, mereka mencoba untuk ikut serta, yang sebenarnya bisa menjadi langkah awal yang baik dalam belajar sholat.

3. Mengganggu Teman atau Jamaah Lain
   Anak-anak yang datang ke masjid bersama teman-temannya kadang bermain bersama, terkadang bahkan saling mengganggu saat sholat. Tentu, ini bisa mengganggu jamaah lain yang sedang beribadah.

4. Menggunakan Gadget atau Mainan
   Tidak jarang pula ada anak-anak yang membawa gadget atau mainan ke masjid, yang bisa menjadi sumber distraksi, baik bagi diri mereka maupun jamaah di sekitarnya.

5. Mengamati Lingkungan dengan Rasa Ingin Tahu  
   Anak-anak sering kali memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga saat berada di masjid, mereka mungkin akan melihat-lihat atau bertanya tentang banyak hal. Mereka kadang tertarik dengan tata cara ibadah atau simbol-simbol di masjid.

6. Belajar Diam dan Tenang
   Anak-anak yang sudah lebih dewasa biasanya mulai belajar untuk diam dan tenang selama sholat berlangsung. Mereka mulai memahami bahwa masjid adalah tempat ibadah dan harus dijaga kesuciannya. Biasanya, ini terjadi pada anak-anak usia SD kelas atas hingga remaja.

Cara Mengarahkan Perilaku Anak di Masjid
Untuk membantu anak-anak belajar menghormati suasana masjid, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan:
- Mengedukasi sejak dini tentang adab di masjid.
- Memberikan contoh dari orang tua atau orang dewasa.
- Membawa mainan atau buku Islami yang tidak mengganggu agar anak terhibur namun tetap tenang.
- Mengajarkan makna sholat dan pentingnya ketenangan di masjid.

Dengan bimbingan yang sabar dan konsisten, anak-anak bisa belajar tentang adab di masjid, hingga terbentuk kebiasaan positif ketika mereka dewasa nanti.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mukjizat Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad SAW merupakan bukti nyata kenabian beliau sekaligus tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Mukjizat ini diberikan untuk mendukung perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam kepada umat manusia. Berikut beberapa mukjizat utama yang menjadi bukti tersebut: 1. Mukjizat Al-Qur'an Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini memiliki keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kebenaran ilmiah yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun, baik pada masa lalu maupun masa kini. Al-Qur'an tetap relevan sebagai petunjuk hidup hingga akhir zaman. 2. Isra' dan Mi'raj Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra'), lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi'raj) untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa ini membuktikan kekuasaan Allah sekaligus mempertegas pentingnya salat lima waktu. 3. Membelah Bulan Nabi Muhammad SAW diberikan mukjizat m...

Nabi Muhammad Iri Nabi Sulaiman

Kajian Ahad Pagi  Di Masjid Firdaus Madiun  Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan rasa takjub terhadap nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman AS, yang mampu bepergian ke mana saja dengan angin sebagai kendaraannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bahkan berkeinginan untuk mendapatkan kemudahan seperti itu. Namun, Allah menegaskan bahwa keistimewaan masing-masing nabi sudah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Meski Nabi Sulaiman diberi kelebihan menguasai angin, Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang lebih besar, yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam dan penutup para nabi.  Tidak ada riwayat yang sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merasa iri terhadap nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS atau bahwa beliau meminta sesuatu yang serupa. Namun, dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW memang mengungkapkan rasa takjub dan kekaguman terhadap mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelumnya, termasuk kelebihan Nabi Sulaiman yang dapat me...