Langsung ke konten utama

Hikmah Puasa Tarwiyah dan Arafah


Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di dalamnya terdapat hari-hari terbaik, termasuk hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan hari Arafah (9 Dzulhijjah). Puasa pada dua hari ini merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, terlebih bagi kaum Muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Berikut penjelasan mengenai keutamaannya, dilandaskan pada Al-Qur’an dan hadis Nabi ﷺ.

1. Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah (Termasuk Tarwiyah dan Arafah)

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَالْفَجْرِۙ وَ لَيَالٍ عَشْرٍۙ
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.”
(QS. Al-Fajr: 1–2)

Para mufassir, seperti Ibnu Kathir dan Al-Baghawi, menyebut bahwa "malam yang sepuluh" ini adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hari Tarwiyah dan Arafah termasuk di dalamnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Tidak ada hari-hari yang amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)."
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu tidak kembali dengan apa pun dari itu.”
(HR. Bukhari no. 969)

2. Hikmah Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

Walaupun tidak ada hadis shahih khusus tentang keutamaan puasa Tarwiyah, ulama seperti Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ dan ulama Syafi’iyyah tetap menganjurkannya karena termasuk dalam 10 hari pertama Dzulhijjah yang penuh pahala. Hikmahnya antara lain:

  • Latihan spiritual menuju hari Arafah.

  • Menghidupkan sunnah di hari-hari mulia.

  • Mengumpulkan amal saleh di waktu terbaik.

3. Hikmah dan Keutamaan Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Inilah puasa yang keutamaannya sangat besar bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."
(HR. Muslim no. 1162)

Hari Arafah juga adalah hari istimewa karena:

  • Hari disempurnakannya agama Islam:

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu."
(QS. Al-Ma’idah: 3)

Ayat ini turun pada hari Arafah, saat Rasulullah ﷺ wukuf di Padang Arafah pada haji wada’.

  • Hari paling banyak Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka:

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah."
(HR. Muslim)

Waktu Terbaik untuk Meraih Ampunan dan Pahala

Puasa Tarwiyah dan Arafah adalah peluang emas bagi umat Islam untuk mendulang pahala dan ampunan dosa, sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ. Tidak hanya menghapus dosa, tapi juga menjadi sarana untuk memperbaiki diri, menghidupkan hati, dan mendekat kepada Allah SWT.

Bagi yang sedang berhaji, tidak disunnahkan puasa Arafah agar tetap kuat saat wukuf di Arafah.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perilaku Anak Anak Di Masjid Firdaus Madiun

Perilaku anak-anak di masjid saat sholat sering kali bervariasi tergantung pada usia, pemahaman, dan tingkat kedewasaan mereka. Ada beberapa tipe perilaku yang sering terlihat, seperti: 1. Bermain atau Berlari     Anak-anak kecil sering kali terlihat berlarian atau bermain di area masjid. Mereka belum sepenuhnya mengerti pentingnya menjaga ketenangan, sehingga lebih sering mengikuti naluri bermain mereka. Biasanya, ini terjadi pada anak usia balita hingga sekolah dasar awal. 2. Mengikuti Gerakan Sholat    Beberapa anak mencoba mengikuti gerakan sholat orang dewasa, terutama jika mereka sudah diajarkan oleh orang tua atau di sekolah. Meski gerakannya belum sempurna, mereka mencoba untuk ikut serta, yang sebenarnya bisa menjadi langkah awal yang baik dalam belajar sholat. 3. Mengganggu Teman atau Jamaah Lain    Anak-anak yang datang ke masjid bersama teman-temannya kadang bermain bersama, terkadang bahkan saling mengganggu saat sholat. Tentu, ini bisa me...

Nabi Muhammad Iri Nabi Sulaiman

Kajian Ahad Pagi  Di Masjid Firdaus Madiun  Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan rasa takjub terhadap nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman AS, yang mampu bepergian ke mana saja dengan angin sebagai kendaraannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bahkan berkeinginan untuk mendapatkan kemudahan seperti itu. Namun, Allah menegaskan bahwa keistimewaan masing-masing nabi sudah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Meski Nabi Sulaiman diberi kelebihan menguasai angin, Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang lebih besar, yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam dan penutup para nabi.  Tidak ada riwayat yang sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merasa iri terhadap nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS atau bahwa beliau meminta sesuatu yang serupa. Namun, dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW memang mengungkapkan rasa takjub dan kekaguman terhadap mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelumnya, termasuk kelebihan Nabi Sulaiman yang dapat me...

Mukjizat Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad SAW merupakan bukti nyata kenabian beliau sekaligus tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Mukjizat ini diberikan untuk mendukung perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam kepada umat manusia. Berikut beberapa mukjizat utama yang menjadi bukti tersebut: 1. Mukjizat Al-Qur'an Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini memiliki keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kebenaran ilmiah yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun, baik pada masa lalu maupun masa kini. Al-Qur'an tetap relevan sebagai petunjuk hidup hingga akhir zaman. 2. Isra' dan Mi'raj Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra'), lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi'raj) untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa ini membuktikan kekuasaan Allah sekaligus mempertegas pentingnya salat lima waktu. 3. Membelah Bulan Nabi Muhammad SAW diberikan mukjizat m...