Kisah Umar bin Khattab Saat Menerima Perintah Sholat
Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal karena keberaniannya, ketegasannya, dan kecintaannya terhadap Islam. Sebelum masuk Islam, Umar adalah sosok yang sangat menentang ajaran Nabi. Namun, setelah hidayah menyentuh hatinya, ia menjadi salah satu pembela Islam yang paling gigih. Salah satu momen penting dalam perjalanan hidupnya adalah ketika ia menerima perintah sholat.
Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling berpengaruh dan terkemuka. Ia adalah khalifah kedua dalam sejarah Islam dan memerintah dari tahun 634 hingga 644 M.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Umar bin Khattab:
1. Latar Belakang: Umar bin Khattab lahir di Mekah sekitar tahun 586 M. Ia berasal dari suku Quraisy dan merupakan sepupu Nabi Muhammad SAW.
2. Awalnya Menentang Islam: Sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab adalah salah satu musuh Nabi Muhammad SAW. Ia bahkan pernah berencana membunuh Nabi Muhammad SAW.
3. Memeluk Islam: Umar bin Khattab memeluk Islam pada tahun 616 M, setelah mendengar ayat-ayat Al-Qur'an dari saudara perempuannya, Fatimah binti Khattab.
4. Sahabat Setia: Umar bin Khattab menjadi salah satu sahabat setia Nabi Muhammad SAW dan ikut serta dalam banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam.
5. Khalifah Kedua: Setelah kematian Abu Bakar, Umar bin Khattab dipilih sebagai khalifah kedua oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.
6. Pemimpin Bijak: Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin bijak dan adil. Ia memperkenalkan sistem pemerintahan yang efektif dan memperluas wilayah kekuasaan Islam.
7. Pembaharuan Sosial: Umar bin Khattab juga melakukan pembaharuan sosial yang signifikan, seperti memperkenalkan sistem pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
Umar bin Khattab meninggal pada tahun 644 M, setelah dibunuh oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu'lu'ah. Ia dimakamkan di Masjid Nabawi, Madinah, dan dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Islam.
Awal Perintah Sholat
Perintah sholat pertama kali turun saat peristiwa Isra’ Mi’raj, di mana Nabi Muhammad SAW menerima langsung perintah ini dari Allah SWT. Saat itu, sholat diwajibkan lima waktu dalam sehari. Para sahabat yang telah memeluk Islam menerima perintah ini dengan penuh keimanan dan ketaatan, termasuk Umar bin Khattab.
Reaksi Umar bin Khattab terhadap Perintah Sholat
Setelah masuk Islam, Umar menjadi seorang Muslim yang sangat taat. Ketika perintah sholat diwajibkan, Umar menerima dan melaksanakannya dengan penuh kesungguhan. Dalam berbagai riwayat, Umar sering kali menunjukkan betapa pentingnya sholat dalam kehidupan seorang Muslim.
Salah satu kisah yang terkenal adalah ketika Umar menangis saat mendengar ayat:
"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103)
Tangisannya bukan karena beratnya kewajiban ini, tetapi karena ia sadar bahwa sholat adalah penghubung antara hamba dan Tuhannya. Umar memahami bahwa sholat adalah sumber kekuatan, ketenangan, dan bimbingan dalam menjalani kehidupan.
Kedisiplinan Umar dalam Sholat
Sebagai seorang pemimpin, Umar bin Khattab mencontohkan disiplin luar biasa dalam menjaga sholat. Ia sering mengingatkan para sahabat dan umat Islam untuk tidak meninggalkan sholat, bahkan dalam keadaan sulit. Umar berkata:
"Sesungguhnya tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan sholat."
Bahkan ketika Umar ditikam oleh Abu Lu’lu’ah saat sholat Subuh, dalam keadaan luka parah ia tetap meminta untuk melanjutkan sholatnya. Baginya, sholat adalah hal yang lebih utama daripada rasa sakit yang dideritanya.
Pelajaran dari Umar bin Khattab
Dari kisah Umar bin Khattab, kita belajar bahwa sholat bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan bagi seorang Muslim. Sholat menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup, dan dengan sholat, seorang hamba bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebagai umat Islam, kita dapat meneladani Umar bin Khattab dengan menjaga sholat tepat waktu dan menjadikannya sebagai pilar utama dalam kehidupan kita. Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk semakin mencintai dan mendirikan sholat dengan penuh kesungguhan.
Wallahu a’lam.
Alhamdulillah barokalloh
BalasHapus