Di Dalam Al-Qur'an, surga digambarkan sebagai tempat kebahagiaan mutlak bagi semua penghuninya, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, ada beberapa hal yang bisa dijelaskan terkait konsep bidadari dan ganjaran bagi wanita di surga:
1. Surga Adalah Tempat Kebahagiaan Tanpa Kekurangan
Allah berjanji bahwa setiap penghuni surga akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dalam Surah Az-Zukhruf (43:71) disebutkan:
"Di dalam surga itu ada segala yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata, dan kamu kekal di dalamnya."
Ini berarti wanita di surga tidak akan merasa kurang dibanding laki-laki. Apa pun yang mereka inginkan akan diberikan sesuai dengan kebahagiaan yang sempurna.
2. Bidadari Disebut Spesifik untuk Laki-Laki Karena Kebiasaan Bahasa Arab
Dalam budaya Arab dan sastra klasik, sering kali penghargaan terhadap laki-laki digambarkan dengan sosok wanita. Sementara itu, wanita lebih sering digambarkan dengan kenikmatan yang lebih abstrak, seperti istana, pakaian indah, dan perhiasan. Ini adalah gaya bahasa dan bukan berarti wanita tidak mendapatkan pasangan atau kebahagiaan.
3. Wanita Akan Bersama Pasangan yang Terbaik
Bagi wanita yang sudah menikah dan masuk surga, ia akan bersama suaminya dalam kondisi terbaik. Jika ia belum menikah atau tidak ingin kembali kepada suaminya di dunia, maka Allah akan menciptakan pasangan yang paling sesuai dengannya.
4. Istilah "Bidadara" Tidak Disebut Secara Eksplisit, Tapi Ada Pasangan untuk Wanita
Walaupun tidak disebut secara eksplisit seperti bidadari untuk laki-laki, ada ayat yang menunjukkan bahwa wanita juga akan mendapatkan pasangan di surga.
Dalam Surah Yasin (36:56) disebutkan:
"Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan."
Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan pasangan ada bagi laki-laki dan perempuan.
Kesimpulan
- Konsep bidadari tidak berarti wanita mendapatkan lebih sedikit kenikmatan di surga.
- Wanita akan mendapatkan kebahagiaan dan pasangan yang terbaik sesuai dengan kehendak mereka.
- Surga adalah tempat yang sempurna, di mana tidak ada ketidakadilan atau rasa iri.
- Melihat kenyataan di dunia wanita tidak menikah lagi setelah ditinggal suaminya.
- Berbeda dengan laki laki (suami). Ketika istrinya meninggal mereka yang langsung menikah lagi.
Apakah orang orang yang membenci n menyayangi kita di dunia, juga akan menyayangi kita di akhirat nanti?
BalasHapus