Di dalam Al-Qur'an, bidadari disebut sebagai "hurun ‘in" (حُورٌ عِينٌ), yang merupakan makhluk surga yang diciptakan khusus untuk para penghuni surga. Istilah ini muncul dalam beberapa ayat, antara lain:
1. Surah Al-Waqi'ah (56:22-23)
"Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan rapi."
2. Surah Ar-Rahman (55:72-74)
"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, yang dipelihara dalam kemah-kemah. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
3. Surah Ad-Dukhan (44:54)
"Dan Kami berikan kepada mereka bidadari-bidadari yang bermata indah."
Karakteristik Bidadari dalam Al-Qur'an
- Bermata indah dan menawan (hurun ‘in berarti "wanita bermata jeli").
- Diciptakan dalam keadaan suci dan hanya untuk penghuni surga.
- Digambarkan sebagai makhluk yang cantik seperti mutiara.
- Senantiasa perawan dan tidak pernah disentuh manusia maupun jin.
Namun, konsep bidadari sering kali dipahami secara simbolis dan spiritual. Para ulama berbeda pendapat, ada yang memahami secara harfiah, sementara yang lain menganggapnya sebagai gambaran keindahan kenikmatan surga yang tidak bisa dibandingkan dengan dunia.
Komentar
Posting Komentar