Air Mata Rasul di Medan Uhud: Kisah Haru Abu Dujanah, Sang Pejuang dengan Hati yang Bersih"


 Kisah Abu Dujanah (raḍiyallāhu ‘anhu) memang sangat menyentuh hati  terutama pada masa perang dan menjelang wafatnya  hingga membuat Rasulullah ﷺ meneteskan air mata karena kagum dan haru atas keimanannya. Berikut kisah lengkapnya 👇

🌿 Siapa Abu Dujanah?

Nama aslinya adalah Simaak bin Kharasyah al-Ansari, seorang sahabat dari golongan Anshar yang gagah berani, terkenal dengan keberaniannya di medan perang, terutama saat Perang Uhud.

⚔️ Perang Uhud dan Sorban Merah

Pada perang Uhud, Rasulullah ﷺ mengambil pedangnya lalu bersabda:

"Siapakah yang akan mengambil pedang ini dan menunaikan haknya?"

Beberapa sahabat meminta pedang itu, tapi Rasulullah tidak memberikannya, hingga akhirnya Abu Dujanah berkata:

"Aku akan mengambilnya, wahai Rasulullah, dan akan menunaikan haknya."

Rasulullah ﷺ pun memberikan pedang itu kepadanya.
Lalu Abu Dujanah mengikatkan sorban merah di kepalanya — yang dikenal sebagai “sorban maut” — tanda bahwa ia siap mati syahid. Ia menerjang pasukan Quraisy dengan penuh keberanian, bahkan tubuhnya dipenuhi luka.

💔 Saat Abu Dujanah Terluka Parah

Dalam salah satu riwayat disebutkan, setelah perang usai, tubuh Abu Dujanah penuh luka dan darah, namun beliau masih tersenyum.
Rasulullah ﷺ mendekatinya dan menangis melihat sahabat setianya itu dalam keadaan sangat lemah.

Rasulullah ﷺ bertanya:

"Apa yang membuatmu tersenyum, wahai Abu Dujanah?"

Beliau menjawab dengan suara lirih:

"Aku gembira karena luka-luka ini kudapatkan di jalan Allah, dan aku tidak pernah melukai seorang pun kecuali demi membela Rasulullah."

Mendengar itu, Rasulullah ﷺ menangis sambil mengusap kepala Abu Dujanah dan berkata:

"Engkau adalah di antara orang-orang yang benar dalam janjinya kepada Allah."
(QS. Al-Ahzab: 23)

🌙 Kisah Menjelang Wafatnya

Beberapa riwayat menyebut, ketika Abu Dujanah sakit menjelang wafat, wajahnya bersinar cerah. Orang-orang bertanya,

"Wahai Abu Dujanah, apa yang membuat wajahmu bercahaya seperti itu?"

Beliau menjawab:

"Dua hal yang aku jaga sepanjang hidupku: aku tidak pernah berbicara sesuatu yang tidak berguna, dan hatiku tidak pernah dengki kepada seorang Muslim pun."

Rasulullah ﷺ, yang mengetahui hal itu, menangis haru karena melihat ketulusan dan kebersihan hati Abu Dujanah — bukan hanya keberaniannya di medan perang, tapi juga kelembutan jiwanya di hadapan Allah.

🌹 Pelajaran dari Kisah Abu Dujanah

  1. Keberanian sejati bukan hanya di medan perang, tapi juga dalam melawan hawa nafsu dan menjaga hati dari iri dengki.
  2. Kesetiaan sahabat kepada Rasulullah ﷺ begitu dalam, hingga rela mengorbankan nyawa.
  3. Air mata Rasulullah ﷺ bukan karena kelemahan, tapi karena cinta dan empati beliau terhadap umatnya yang beriman dan berjuang di jalan Allah.

 

0 Comments

Follow Me On Instagram