Langsung ke konten utama

Masjid Baitul Falah Qurban 2 Sapi dan 4 ekor Kambing Madiun

 

Pelajaran dari Qurban:

1. Keikhlasan Itu Mengalahkan Logika

Bayangkan Nabi Ibrahim diminta menyembelih anaknya sendiri — ini tidak masuk akal. Tapi dari situ kita belajar: kadang iman menuntut tindakan yang tak sejalan dengan logika duniawi. Qurban mengajarkan bahwa ikhlas bukan saat kita rela kehilangan yang kecil, tapi saat kita rela melepaskan yang paling kita cintai — demi ketaatan.

2. Cinta Tak Boleh Melebihi Tuhan

Ismail adalah putra yang sangat dinanti. Tapi Allah ingin menguji: apakah cinta Ibrahim kepada anaknya lebih besar daripada cintanya kepada Tuhan? Qurban mengingatkan kita untuk selalu bertanya:

Apa yang aku cintai melebihi Allah dalam hidupku?

Itulah yang harus “disembelih”.

3. Setiap Orang Punya Ismail Sendiri

"Ismail" bukan cuma anak Nabi Ibrahim. Dalam hidup kita, Ismail bisa berupa ambisi, ego, harta, status, atau bahkan seseorang. Qurban mengajak kita merenung:

Apa yang sulit aku lepaskan demi kebenaran dan ketakwaan?

4. Qurban Adalah Simbol Revolusi Batin

Ini bukan sekadar ritual tahunan. Ini adalah deklarasi perang terhadap nafsu dan keterikatan duniawi. Ia melatih kita untuk mampu berkata:

Aku siap melepaskan apapun jika Allah memintanya.

5. Setelah Pengorbanan, Ada Keajaiban

Ketika Nabi Ibrahim menunjukkan kesiapan menyembelih Ismail, Allah menggantinya dengan domba. Artinya:

Kalau kamu rela menyerahkan segalanya demi Allah, Allah akan memberimu yang lebih baik, tanpa kamu duga.

Qurban adalah ibadah yang menyentuh akar terdalam manusia — tentang cinta, ketaatan, pengorbanan, dan pembebasan diri. Bukan tentang darah dan daging, tapi tentang hati yang bersih dari segala penghambaan selain kepada Allah.

 



























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perilaku Anak Anak Di Masjid Firdaus Madiun

Perilaku anak-anak di masjid saat sholat sering kali bervariasi tergantung pada usia, pemahaman, dan tingkat kedewasaan mereka. Ada beberapa tipe perilaku yang sering terlihat, seperti: 1. Bermain atau Berlari     Anak-anak kecil sering kali terlihat berlarian atau bermain di area masjid. Mereka belum sepenuhnya mengerti pentingnya menjaga ketenangan, sehingga lebih sering mengikuti naluri bermain mereka. Biasanya, ini terjadi pada anak usia balita hingga sekolah dasar awal. 2. Mengikuti Gerakan Sholat    Beberapa anak mencoba mengikuti gerakan sholat orang dewasa, terutama jika mereka sudah diajarkan oleh orang tua atau di sekolah. Meski gerakannya belum sempurna, mereka mencoba untuk ikut serta, yang sebenarnya bisa menjadi langkah awal yang baik dalam belajar sholat. 3. Mengganggu Teman atau Jamaah Lain    Anak-anak yang datang ke masjid bersama teman-temannya kadang bermain bersama, terkadang bahkan saling mengganggu saat sholat. Tentu, ini bisa me...

Mukjizat Mukjizat Kanjeng Nabi Muhammad SAW

 Mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad SAW merupakan bukti nyata kenabian beliau sekaligus tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Mukjizat ini diberikan untuk mendukung perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam kepada umat manusia. Berikut beberapa mukjizat utama yang menjadi bukti tersebut: 1. Mukjizat Al-Qur'an Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini memiliki keindahan bahasa, kedalaman makna, dan kebenaran ilmiah yang tidak bisa ditandingi oleh siapa pun, baik pada masa lalu maupun masa kini. Al-Qur'an tetap relevan sebagai petunjuk hidup hingga akhir zaman. 2. Isra' dan Mi'raj Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra'), lalu naik ke langit hingga Sidratul Muntaha (Mi'raj) untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa ini membuktikan kekuasaan Allah sekaligus mempertegas pentingnya salat lima waktu. 3. Membelah Bulan Nabi Muhammad SAW diberikan mukjizat m...

Nabi Muhammad Iri Nabi Sulaiman

Kajian Ahad Pagi  Di Masjid Firdaus Madiun  Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan rasa takjub terhadap nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Sulaiman AS, yang mampu bepergian ke mana saja dengan angin sebagai kendaraannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bahkan berkeinginan untuk mendapatkan kemudahan seperti itu. Namun, Allah menegaskan bahwa keistimewaan masing-masing nabi sudah sesuai dengan kebijaksanaan-Nya. Meski Nabi Sulaiman diberi kelebihan menguasai angin, Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang lebih besar, yakni sebagai rahmat bagi seluruh alam dan penutup para nabi.  Tidak ada riwayat yang sahih yang menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merasa iri terhadap nikmat yang diberikan kepada Nabi Sulaiman AS atau bahwa beliau meminta sesuatu yang serupa. Namun, dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW memang mengungkapkan rasa takjub dan kekaguman terhadap mukjizat yang diberikan kepada para nabi sebelumnya, termasuk kelebihan Nabi Sulaiman yang dapat me...