Dr. Fidelma O’Leary, seorang ahli saraf (neuroscientist) asal Amerika dan juga seorang mualaf, pernah menyampaikan dalam berbagai forum bahwa gerakan sujud dalam sholat memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan otak.
🔍 Temuan Utama:
-
Terdapat sel-sel saraf (neuron) tertentu yang tidak akan teraliri darah secara optimal kecuali dalam posisi sujud.
-
Ketika sujud, posisi kepala lebih rendah dari jantung, memungkinkan aliran darah — yang membawa oksigen dan nutrisi — mengalir secara maksimal ke area frontal lobe otak.
-
Frontal lobe inilah yang berperan dalam pengambilan keputusan, kesadaran, dan pengendalian emosi.
Dengan posisi sujud yang dilakukan secara rutin, sel-sel tersebut mendapatkan asupan darah yang cukup sehingga dapat menjaga fungsi otak secara keseluruhan, termasuk memperkuat konsentrasi, stabilitas emosi, dan ketenangan mental.
🔬 Hubungan Sujud dan Ilmu Urologi
Dalam dunia urologi — cabang ilmu kedokteran yang fokus pada sistem kemih dan reproduksi laki-laki — gerakan sujud juga memberi manfaat fisiologis, terutama dalam hal pelancaran sirkulasi darah ke area perut bawah dan organ reproduksi.
⚕️ Manfaat Sujud dari Sisi Urologi:
-
Meningkatkan sirkulasi darah ke daerah pelvis, yang sangat penting bagi kesehatan prostat dan fungsi seksual pada pria.
-
Melonggarkan otot-otot panggul dan organ internal di sekitar saluran kemih, membantu dalam pencegahan gangguan buang air kecil seperti retensi urin atau anyang-anyangan.
-
Membantu meredakan tekanan intra-abdomen, yang baik untuk pencernaan dan metabolisme di sekitar ginjal dan kandung kemih.
Dalam jangka panjang, sujud secara rutin bisa mendukung fungsi ginjal dan saluran kemih, serta membantu mengurangi risiko pembesaran prostat dini (BPH) dan gangguan reproduksi lainnya.
Ibadah yang Menyembuhkan
Penelitian dan observasi ilmiah seperti yang dilakukan oleh Dr. Fidelma O’Leary menunjukkan bahwa sujud bukan hanya ibadah spiritual, tapi juga menyimpan hikmah biologis dan neurologis yang menakjubkan. Bahkan dalam bidang urologi, gerakan ini memberikan kontribusi terhadap fungsi reproduksi dan metabolisme tubuh bagian bawah.
Islam sebagai agama fitrah memang menciptakan keseimbangan antara jiwa dan raga, antara ibadah dan kesehatan.
Komentar
Posting Komentar